Pandemi virus corona terus menghasilkan penambahan kasus Covid-19. Sejumlah gejala baru terinfeksi virus corona juga bermunculan di sejumlah wilayah.
Munculnya varian baru virus corona memicu kekhawatiran di tengah dimulainya langkah vaksinasi yang dilakukan sejumlah negara. Pasalnya varian baru virus corona tersebut selain diduga lebih menular, juga disebutkan lebih mematikan.
Dilaporkan Times of India, setidaknya ada 4 orang yang telah dites dan hasilnya positif dengan varian Afrika Selatan (varian B1.351) dan satu orang dites poisitif dengan varian Brasil (varian B.1.1.28.1 atau P1).
Sementara itu, varian baru virus corona di Inggris disebutkan tetap menjadi yang paling mengancam sejauh ini, dengan tingkat infeksi dan kematian yang lebih tinggi. Namun, varian Afrika Selatan dan Brasil bisa setara dengan Inggris, sehingga memicu ketakutan.
Sesuai laporan, ketiga varian tersebut membawa kode genetik (mutasi) yang sama, yaitu E484K, yang memungkinkannya menghindari pertahanan kekebalan dalam tubuh, sehingga memicu terjadinya infeksi.
Pakar penyakit juga telah dapat mengamati bahwa kedua varian yang dimaksud, varian Afrika Selatan dan Brasil lebih menular daripada yang diperkirakan sebelumnya. Namun, tidak ada bukti bahwa mereka mampu menyebabkan penyakit atau kematian yang serius.
Lantas gejala Covid-19 apa saja yang bisa muncul dari adanya varian baru virus corona ini?
1. Gejala Covid-19 berupa nyeri otot dan tubuh
Kondisi Myalgia (nyeri otot) menjadi salah satu gejala Covid-19 yang banyak dibicarakan. Meskipun ini terkait dengan infeksi sedang atau berat, namun mereka yang didiagnosis positif dengan varian baru semakin sering melaporkan adanya nyeri otot sebagai gejala awal terinfeksi virus corona.
Nyeri ini dapat muncul akibat adanya peradangan akut di tubuh atau reaksi abnormal oleh sistem kekebalan akibat infeksi virus corona.
2. Gejala Covid-19 berupa kelelahan dan kelelahan kronis.
Kelelahan merupakan gejala umum Covid-19 yang dilaporkan, meskipun kelelahan juga dilaporkan pada gejala terinfeksi virus corona strain asli. Namun kondisi ini lebih sering dilaporkan pada strain dan mutasi yang lebih baru.
Munculnya kelelahan kronis, disorientasi, malaise karena virus dapat muncul akibat demam tinggi maupun gejala lain yang muncul terkait Covid-19. Namun kelelahan juga bisa menjadi efek samping dari replikasi virus yang aktif dalam tubuh.
3. Gejala Covid-19 berupa batuk disertai nyeri tenggorokan
Batuk yang muncul terus-menerus disertai nyeri tenggorokan bisa menjadi penanda gejala varian baru. Gejala ini juga lebih sering muncul pada strain baru virus.
Batuk, sakit teggorokan, kaku atau radang di tenggorokan kerapkali menjadi penanda bahwa virus berkembang biak dengan cepat di pernapasan.
4. Gejala Covid-19 tanpa demam dan kehilangan bau cenderung
Lebih dari 60 persen kasus pada varian baru dilaporkan tidak menunjukkan adanya hilang bau atau rasa. Sejumlah ahli menilai varian baru cenderung tidak menimbulkan masalah ini. Demam juga tidak muncul di semua kasus varian baru yang ditemukan.
0 Komentar